Soko Lokal

Program Desa Berdaya PLN Bangun Kemandirian Ekonomi Pesisir Nusa Lembongan Lewat Rumput Laut

Peran PLN kini melampaui penyediaan listrik. PLN menyalakan masa depan ekonomi lokal melalui budi daya rumput laut sekaligus menjaga kelestarian terumbu karang.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
25 Mei 2025
<p>Melalui program  Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Desa Berdaya Rumput Laut, PLN mendorong transformasi ekonomi dan lingkungan di Desa Jungut Batu. (Dok. PLN)</p>

Melalui program  Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Desa Berdaya Rumput Laut, PLN mendorong transformasi ekonomi dan lingkungan di Desa Jungut Batu. (Dok. PLN)

SOKOGURU, BALI- Untuk pertama kalinya, petani rumput laut di pesisir Desa Jungut Batu, Nusa Lembongan, Bali memanen hasil budi daya dalam program pemberdayaan yang menjadi titik balik harapan Desa Berdaya Rumput Laut.

Desa wisata yang dikenal dengan ketenangan dan keindahan alamnya itu menyimpan potensi besar di balik perairannya yakni rumput laut.

Potensi tersebut kini dikembangkan secara masif melalui inisiatif pemberdayaan masyarakat pesisir yang digagas PT PLN (Persero) bersama Yayasan Jaga Alam Sejahtera.

Ketua Harian Yayasan Jaga Alam Sejahtera, Mayuni, menyampaikan optimisme besar terhadap program yang resmi diluncurkan pada Selasa,  20 Mei 2025 itu.

Baca juga: Gelar PLN Startup Day 2025, PLN Gandeng Startup Berbasis Teknologi Hijau

"Komponen program itu mencakup pelatihan, pendampingan, inovasi budi daya, hingga pemasaran. Dengan dukungan fasilitas seperti bank bibit unggul dan teknologi pengering, kami optimistis program ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat," katanya, seperti dikutip keterangan resmi Kementerian BUMN, Sabtu, 24 Mei.

Program Desa Berdaya, lanjut Mayuni, merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN yang melibatkan langsung kelompok petani lokal.

Apresiasi pun datang dari Kementerian BUMN. Deputi Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi, Tedi Bharata, menilai, rumput laut sebagai komoditas strategis yang bisa dikembangkan lebih jauh.

Baca juga: KKP Bangkitkan Kembali Geliat Budi Baya Rumput Laut Kepulauan Seribu

"Saya melihat bagaimana lingkungan berjaya dengan rumput lautnya. Para petani mulai beralih dari cara tradisional ke metode yang lebih modern,” ujarnya.

Potensi rumput laut, sambung Tedi, sangat besar, tidak hanya untuk pariwisata tetapi juga untuk produk olahan seperti nori. Kolaborasi adalah kunci keberhasilan program ini, dan PLN telah menjadi mitra yang solid sejak awal," imbuhnya.

 

Pendekatan menyeluruh

Kehadiran program tersebut tidak hanya memberikan bantuan alat dan sarana pendukung, tapi juga mengadakan sosialisasi kepada 54 warga, membangun komunikasi dengan perangkat desa, serta merancang pembentukan koperasi petani.

Baca juga: Modeling Budi Daya Rumput Laut Seluas 50 Ha Dibangun di Rote Ndao, NTT

Universitas Udayana turut dilibatkan dalam pendampingan teknis guna memastikan kelangsungan program secara ilmiah dan berkelanjutan.

Dampaknya pu terlihat nyata. Produksi rumput laut meningkat empat kali lipat dibanding metode lama.

Pendapatan petani naik 20% hingga 40%, dan lebih dari 50 warga terlibat aktif dalam rantai usaha baru tersebut. Bahkan, 2 hektare (ha) lahan laut yang sempat terbengkalai itu kini kembali hidup dan produktif.

Laut kini bukan hanya panorama indah untuk pelancong, tetapi sumber ekonomi yang berkelanjutan bagi warga.

Sementara itu, Gregorius Adi Trianto, Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, menegaskan, peran PLN kini melampaui penyediaan listrik.

“Kami ingin menyalakan masa depan. Program itu bukan hanya menghidupkan ekonomi lokal melalui budi daya rumput laut, tapi juga turut menjaga kelestarian terumbu karang, ekosistem laut, dan membuka ruang baru bagi pariwisata edukatif,” ujarnya.

Program Desa Berdaya ini juga telah terintegrasi dengan target-target Sustainable Development Goals (SDGs), seperti pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, mitigasi perubahan iklim, dan pelestarian ekosistem laut.

Dan ini baru permulaan. PLN bersama para mitra sedang menyiapkan pembentukan koperasi petani sebagai tulang punggung ekonomi baru desa.

Jaringan pemasaran akan diperluas, bahkan penjajakan ekspor untuk produk turunan rumput laut mulai dilakukan.

Tak hanya itu, wisata edukasi berbasis rumput laut juga sedang dirancang, membuka peluang bagi dunia untuk belajar langsung dari Desa Jungut Batu. (SG-1)